Puisi 2, A. Mustofa Bisri

Puisi Karya A. Mustofa Bisri.

Terlepas dari pertentangan dan perdebatan yang terjadi pada pengarang puisis ini, A. Mustofa Bisri, saya hanya ingin menyampaikan satu buah puisi karangannya. Menarik bagi saya,

Andaikata
Oleh : A. Mustofa Bisri

Andaikata ku punya
Tak hanya
Lengan lunglai
Tempat kita meletakkan kalah
Andaikata ku punya
Tak hanya pangkuan landai
Tempat kita merebahkan resah

Andaikata ku punya
Tak hanya
Dada luka
Tempat kita menyandarkan duka
Andaikata ku punya
Tak hanya
Tangan kelu
Tempat kita menggenggam pilu

Andaikata ku punya
Tak hanya
Kata-kata dusta
Penyeka air mata
Andaikata ku punya
Tak hanya
Telinga renta
Penampung derita

Andaikata
Ku punya
Tak hanya

Andaikata

Puisi ini mengingatkan saya pada ketidakmampuan kita dalam suatu hal yang seharusnya dapat kita selesaikan. Memang kadang kita terbentur dalam keterbatasan kemampuan kita, kita tak mempunyai daya, untuk perbaikan, menghilangkan "kejahatan", mencegah kezaliman. Tapi, kita harus terus berusaha sampai kita tidak hanya berkata "andaikata".
Selain dari pandangan saya mengenai puisi ini di atas, saya juga tidak menganjurkan pada semua pembaca, untuk berandai-andai pada suatu hal yang telah terjadi, kadang memang kita hanya bisa menerima dan bersabar dalam penimpaan hal tersebut pada kita, akan tetapi kita tak boleh menyerah pada hal lain yang memang bisa kita usahakan pada waktu sekarang dan akan datang. N

0 komentar: